Materi 8/9 : Pembangunan Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah
8/9.5 Kasus Pembangunan
Indonesia Bagian Timur
Hasil pembangunan ekonomi nasional
selama pemerintahan orde baru menunjukkan bahwa walaupun secara nasional laju
pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata per tahun tinggi namun pada tingkat
regional proses pembangunan selama itu telah menimbulkan suatu ketidak
seimbangan pembangunan yang menyolok antara indonesia bagian barat dan
indonesia bagian timur. Dalam berbagai aspek pembangunan ekonomi dan sosial,
indonesia bagian timur jauh tertinggal dibandingkan indonesia bagian barat.
Tahun 2001 merupakan tahun pertama
pelaksanaan otonomi daerah yang dilakukan secara serentak diseluruh wilayah
indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah diharapakan dapat menjadi suatu langkah
awal yang dapat mendorong proses pembangunan ekonomi di indonesia bagian timur
yang jauh lebih baik dibanding pada masa orde baru. Hanya saja keberhasilan
pembangunan ekonomi indonesia bagian timur sangat ditentukan oleh kondisi
internal yang ada, yakni berupa sejumlah keunggunlan atau kekeuatan dan
kelemahan yang dimiliki wilayah tersebut.
Keunggulan wilayah Indonesia Bagian Timur
Keunggulan atau kekeuatan yang dimiliki Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:
1. Kekayaan sumber daya alam
2. Posisi geografis yang strategis
3. Potensi lahan pertanian yang cukup luas
4. Potensi sumber daya manusia
Keunggulan wilayah Indonesia Bagian Timur
Keunggulan atau kekeuatan yang dimiliki Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:
1. Kekayaan sumber daya alam
2. Posisi geografis yang strategis
3. Potensi lahan pertanian yang cukup luas
4. Potensi sumber daya manusia
Sebenarnya dengan keunggulan-keunggulan
yang dimiliki indonesia bagian timur tersebut, kawasan ini sudah lama harus
menjadi suatu wilayah di Indonesia dimana masyarakatnya makmur dan memiliki
sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor industri manufaktur yang
sangat kuat. Namun selama ini kekayaan tersebut disatu pihak tidak digunakan
secara optimal dan dipihak lain kekayaan tersebut dieksploitasi oleh pihak luar
yang tidak memberi keuntungan ekonomi yang berarti bagi indonesia bagian timur
itu sendiri.
Kelemahan Wilayah Indonesia Bagian Timur
Kelemahan Wilayah Indonesia Bagian Timur
Indonesia
bagian tinur juga memiliki bagian kelemahan yang membutuhkan sejumlah
tindakan pembenahan dan perbaikan. Kalau tidak,
kelemahan-kelemahan tersebut akan menciptakan ancaman bagi kelangsungan
pembangunan ekonomi di kawasan tersebut. Kelemahan yang dimiliki Indonesia
bagian timur diantaranya adalah:
1. Kualitas sumber daya manuasia yang masih rendah
2. Keterbatasan sarana infrastruktur
3. Kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah
Tantangan dan Peluang
1. Kualitas sumber daya manuasia yang masih rendah
2. Keterbatasan sarana infrastruktur
3. Kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah
Tantangan dan Peluang
Pembanguanan ekonomi di Indonesia bagian
timur juga menghadapai berbagai macam tantangan, yang apabila dapat
diantisipasi dengan persiapan yang baik bisa berubah menjadi peluang besar.
Salah satu peluang besar yang akan muncul di masa mendatang adalah akibat
liberalisasi perdagangan dan investasi dunia (paling cepat adalah era AFTA
tahun 2003). Liberalisasi ini akan membuka peluang bagi IBT, seperti juga IBB,
untuk mengembangkan aktivitas ekonomi dan perdagangna yang ada di daerahnya
masing- masing.
Langkah –langkah yang Harus Dilakukan
Langkah –langkah yang Harus Dilakukan
Pada era otonomi dan dalam menghadapi
era perdagangan bebas nanti, IBT harus menerapkan
suatu strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang mendorong
pemanfaatan sebaik-baiknya semua keunggulan–keunggulan yang dimiliki kawasan
tersebut tanpa eksploitasi yang berlebihan yang dapat merusak lingkungan. Dalam
new development paradigm ini, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan secara merata di seluruh daerah di IBT.
Peningkatan
kualitas sumber daya manusia harus merupakan prioritas utama dalam kebijakan
pembangunanekonomi dan sosial di IBT. Untuk maksud ini, kebijakan pendidikan,
baik pada tingkat nasional maupun daerah, harus diarahkan pada penciptaan
sumber daya manusia berkualitas tinggi sesuai kebutuhan setiap kawasan di
Indonesia. IBT harus memiliki ahli-ahli khususnya dibidang kelautan,
perhutanan, peternakan, pertambangan, industri, pertanian,dan perdagangan
global.
2. Pembangunan sarana infrastuktur juga harus merupakan prioritas utama, termasuk
pembangunan sentra-sentra industri dan
pelabuhan-pelabuhan laut dan udara di wilayah-wilayah IBT yang berdasarkan
nilai ekonomi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi entreport.
3. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Setiap daerah/provinsi IBT harus berspesialisasi dalam suatu kegiatan ekonomi yang sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing daerah atau provinsi.
4. Pembangunan ekonomi di IBT harus dimonitori oleh industrialisasi yang dilandasi oleh keterkaitan produksi yang kuat antara industri manufaktur dan sektor-sektor primer, yakni pertanian dan pertambangan.
Sumber:
http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2012/02/pembangunan-ekonomi-daerah.html
Komentar
Posting Komentar