Materi 5 : PDB, Pertumbuhan dan Perubahan
5.2 Pertumbuhan dan Perubahan
Struktur Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Pembangunan ekonomi nasional bertujuan
untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus
dilaksanakan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kegiatan ekonomi di berbagai sektor akan memberikan dampak baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja,
sehingga diharapkan peningkatan pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat
dapat diperbaiki.
Weiss dalam Tambunan (2001), menyatakan
bahwa pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang, mengikuti pertumbuhan
pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama, ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya
industri manufaktur denganincreasing returns to scale (relasi positif antara
pertumbuhan output dengan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai mesin
utama pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di
suatu wilayah dapat dilihat dari pendapatan perkapita masyarakat yang mengalami
peningkatan secara terus- menerus (dalam jangka panjang) dan disertai
terjadinya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi. Dengan demikian,
pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan
adanya alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,
pengetahuan atau pendidikan , dan teknik.
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.
Untuk meningkatkan pendapatan nasional,
maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang
harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya
perencanaan pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk
Negara-negara seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan
tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa
penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan
ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju
pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat
tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan
tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah
pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan
program pembangunan sosial (ADB, 2004)
Struktur
Perekonomian Indonesia
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral
perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri
(industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang
dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya
secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial),
struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur
perkotaan modern. Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga
pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara
dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama
perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran
pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara
eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk
berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. Struktur ekonomi dapat pula
dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan. Berdasarkan
tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya dapat dikatakan bahwa struktur
perekonomian selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah
sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistik, pembuatan keputusan
(decision-making) lebih banyak ditetapkan pemerintah pusat atau kalangan atas
pemerintah (bottom-up).
Komentar
Posting Komentar